Belajar Musik
Pada umumnya orang mengenal musik
pertama kali dari melodinya. Melodi menjadi kekuatan suatu lagu karena
diberikan lirik yang dapat dinyanyikan. Lirik dan melodi lagu ini yang biasanya
menentukan bagus tidaknya lagu menurut masyarakat. Jarang sekali orang
memperhatikan musik pengiring melodi (accompaniment) dan iramanya (rhythm),
padahal musik pengiring tersebut juga ikut menentukan keharmonisan lagu. Ibarat
lukisan, musik pengiring adalah latar belakang warna (background) suatu
lukisan, sedangkan melodi adalah bentuk objek lukisan. Apabila background-nya tidak sesuai
dengan tema lukisan, maka akan terasa tidak enak dipandang. Demikian juga musik
pengiring yang tidak sesuai dengan melodi akan membentuk lagu yang tidak enak
didengar, oleh karena itu setiap elemen pembentuk musik itu saling mendukung.
Dalam suatu kelompok musik (band), setiap alat musik mempunyai peran yang
berbeda. Piano dan gitar umumnya untuk memainkan melodi dan dapat pula untuk
memainkan iringan, sedangkan drum untuk memberikan irama/ketukan yang teratur.
Semuanya saling mendukung untuk dapat menghasilkan keselarasan/harmonisasi.
Maka, mempelajari musik membutuhkan proses yang lamanya bervariasi untuk setiap
orang, tidak bisa dengan cara cepat/instan, namun tetap pada dasarnya musik itu
mudah (easy) dan menyenangkan (fun).
Bagi anak yang baru pertama kali belajar musik, yang terpenting adalah
menumbuhkan minat dan rasa senang terhadap musik. Jika minat telah timbul, maka
proses belajar selanjutnya akan lebih mudah. Namun hal ini kadang berbenturan
dengan keinginan orang tua yang ingin cepat melihat anaknya bisa bermain musik
atau membanding-bandingkan dengan anak lain. Tanpa bekal perasaan cinta
terhadap musik, anak dituntut untuk langsung bisa memainkan lagu. Akibatnya,
setelah masa belajar usai, anak akan mudah lupa dan tidak mampu memainkan
bentuk musik yang berbeda dengan apa yang telah dipelajarinya. Padahal dalam bermain
musik, kreativitas dalam mengolah rasa sangat diperlukan. Ini seperti seorang
pelukis yang mampu memberikan variasi warna ke dalam lukisannya, bukan hanya
berpatokan bahwa gunung berwarna biru atau tanah berwarna coklat.
Oleh karena itu, dukunglah anak-anak untuk berkembang secara wajar, tanpa
paksaan, tanpa banyak menuntut dan membanding-bandingkan, namun berilah mereka
kesempatan untuk berekspresi seluas-luasnya, maka kita akan melihat hasil
kreativitas yang luar biasa dari anak-anak kita di masa depan !
0 komentar:
Posting Komentar